hunting LIFO imlek edition at petak 9

Ziarah ke Pecinan Kota Tua Batavia

Bila anda ingin merasakan nuansa pecinan Jakarta tempo doeloe, cobalah jalan-jalan di kawasan Pecinan, Glodok, Jakarta Barat dan gunakan imajinasi anda untuk kembali ke jaman bahuela, dimana pasca peristiwa 'pembantaian massal' pada 9-10 Oktober 1740, kaum Tionghoa dilarang bermukim kembali di dalam tembok Kota Batavia dan menunjuk daerah luar tembok kota yaitu Glodok sekitarnya sebagai pemukiman khusus kaum Tionghoa sesuai keputusan penguasa VOC saat itu. Sejak
itulah, G
lodok berubah sebagai Pecinan dan sebagai pusat perdagangan.

Pendapatan Kota Batavia kala itu tentu tak lepas dari keberadaan warga Tionghoa. Malah bisa dikatakan kas Kota Batavia sebagian besar diperoleh dari berbagai pajak yang dibebankan pada etnis ini. Diantaranya pajak rambut atau totang, yaitu rambut yang dikepang bagian belakang dan dicukur hingga klimis di bagian depan. Belum lagi pajak hiburan, judi, dan candu.


Kawasan Pecinan Glodok & sekitarnya, berdasar peta Batavia th.1935 (Pabrik Klise, Batoetoelis)
Tanda silang merah adalah lokasi Klenteng tertua di Batavia, "Jin De Yuan", kawasan Petak Sembilan.

Deretan bangunan dan rumah toko (ruko) bergaya China yang sudah berusia diatas 50 tahun hingga bahkan seabad lebih masih bisa disaksikan. Selain itu, tentu saja tempat ibadah klenteng atau vihara yang bertebaran di kawasan pecinan Jakarta ini.

Pada periode 1812-184
7, pembangunan klenteng (Taois) dan vihara (Buddhis) umumnya dilakukan oleh kongsi dagang dan lebih banyak ditujukan untuk menghormati para dewa dagang atau yang berhubungan dengan perdagangan. Lingkungan klenteng pun sering kali dijadikan tempat pertemuan, membahas rencana-rencana bisnis.

Sebelum era ini, klenteng dibangun dengan berbagai tujuan. Dewa yang diletakkan di altar pun macam-macam dan tidak didominasi oleh para dewa dagang. Kegiatan sosial kemasyarakatan di lingkungan klenteng masih lebih sering dilakukan dibandingkan dengan pertemuan-pertemuan dagang.


sumber narasi : http://masoye.m
ultiply.com/photos/album/64/Ziarah_ke_Pecinan_Kota_Tua_Batavia


foto by aditya purnama putra



"delicioso mundo" f 5 , 1/125 , ISO 200 ,focal lenght 180mm






"moral poverty" f 3,5 , 1/ 250 , ISO 200





"her eyes full of hope or despair" f 5 , 1/80 , ISO 200 , focal lenght 230mm



"techo del templo" f 4 , 1/3200 , ISO 200





"escultura de piedra" f 3,5 , 1/25 , ISO 400




"lámparas de muchos" f 3,5 , 1/60 , ISO 800







"linternas" f 3,5 , 1/20 , ISO 600




"tipo de fumar" f 5,6 , 1/200, ISO 200




"estatua de bienvenida" f 5,6 , 1/250 , ISO 200




"velas de ofrenda" f 3,5 , 1/10 , ISO 200




"gobernantes" f 3,5 , 1/25 , ISO 300







Tidak ada komentar:

Posting Komentar