wall street arts @salihara




Setelah sekian lama dianggap arus pinggiran dan bagian dari perlawanan, akhirnya seni jalanan (terjemahan bebas atas street art) menjadi arus utama dalam gerakan seni rupa global. Seniman-seniman jalanan telah diundang untuk turut berpartisipasi dalam berbagai pameran penting di institusi penting, seperti museum dan bienal/trienal internasional, serta dianggap sebagai seniman kontemporer dengan pengaruh yang kuat dalam perkembangan seni rupa global.

Pada pameran “Wall Street Arts” ini, kurator Alia Swastika mengundang tujuh seniman grafiti dari Jakarta untuk berkolaborasi dengan enam seniman Prancis untuk menampilkan grafiti yang khas di masing-masing kota. Menarik untuk dicermati bagaimana gaya jalanan ini kelak akan memengaruhi berbagai media mapan dalam seni rupa kontemporer seperti lukisan, instalasi, dan seni video.

Seniman-seniman yang mengikuti pameran ini adalah orang-orang yang dikenal dan berpengalaman di dunia grafiti. Dari Jakarta, ada Darbotz, Tutu, Popo, Wormo, Kims dan Bujangan Urban yang telah sering menghiasi dinding-dinding di jalanan Jakarta.

Sementara dari Prancis, ada enam seniman yang telah menjadi patron seni jalanan di Eropa: Sonic, Colorz, Gilbert, Kongo, Lazoo, dan Ceet telah menggambar di jalan sejak tahun 70-an dan karya-karya mereka banyak digunakan oleh merek-merek ternama di dunia seperti Nike, Jean-Paul Gaultier, Prada, dan Adidas.

Selain itu, beberapa seniman yang telah mapan di dunia seni rupa kontemporer Indonesia, antara lain Soni Irawan dan Arie Dyanto, akan ikut serta dalam pameran ini. Pameran “Wall Street Arts” akan diiringi beberapa acara pendukung seperti diskusi, pemutaran film, dan “tarung grafiti”.

Wall Street Arts akan berlangsung pada 11 Juli sampai 02 Agustus 2010, Senin-Sabtu: 11:00 – 20:00 WIB, Minggu: 11:00 – 16:00 WIB.


photo by aditya




I think "darbotz" a genius artist










"POPO" says








this is "bujangan urban"



at Salihara- pasar minggu




Tidak ada komentar:

Posting Komentar